Created by - Adhan Chaniago
SAGUSATAL (Satu Guru Satu Buku Digital) merupakan kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia yang lahir pada bulan januari tahun 2017. Kanal ini dipelopori oleh Bapak Adhan Chaniago sebagai Founder SAGUSATAL. SAGUSATAL berhasil melaksanakan kegiatan pertamanya di Gedung MTs Muhammadiyah Sumani yang di ikuti sekitar 50 Orang peserta. Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh anggota IGI Kabupaten Solok dan sekaligus dilaksanakannya kegiatan Musyawarah Daerah (MUSDA) Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Solok. SAGUSATAL lahir dengan memberikan inovasi baru bagi dunia pendidikan Indonesia. Kegiatan SAGUSATAL selanjutnya dilaksanakan secara online melalui group telegram yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh wilayah Indonesia. SAGUSATAL sukses mencapai puncaknya hingga menyelenggarakan kegiatan SAGUSATAL online hingga batch 3. Banya dokumentasi ditemukan di internet dengan keyword: SAGUSATAL yang membuktikan SAGUSATAL sudah ada sejak tahun 2017 yang lalu. Dalam perkembangan waktu, awal tahun 2018 banyak lahirnya kanal pelatihan Ikatan Guru Indonesia yang baru. Apalagi akan dilaksanakannya kegiatan Temu Nasional Pelatih Ikatan Guru Indonesia dengan dihadiri oleh seluruh PJ kanal pelatihan dan guru penulis Indonesia. Saat ini bapak Adhan tidak bisa menghadiri kegiatan yang sangat penting tersebut berhubung beliau dalam keadaaan sakit. Namun beliau tetap mengisi data-data penting yang akan digunakan untuk launching kanal. Ketidakhadiran beliau menyebabkan kanal SAGUSATAL tidak masuk dalam kanal pelatihan IGI Indonesia yang dilaunching pada kegiatan TNP Ikatan Guru Indonesia tahun 2018. Beliau yang posisinya sebagai Pengurus Pusat IGI Masa Bakti 2016-2021 juga tidak bisa berbuat apa-apa dan menerima keadaan yang sebenarnya. Kanal SAGUSATAL vakum hingga tahun 2021 dalam kegiatan pelatihan online maupun offline. Namun, semangat SAGUSATAL selalu hadir dalam setiap aktivitas beliau sebagai PP IGI. Perkembangan teknologi hingga saat ini membuat beliau lebih semangat untuk menghidupkan kembali kanal SAGUSATAL yang sudah vakum sekitar 3,5 tahun yang lalu. Hadirnya SAGUSATAL akan menambah wawasan dan materi ajar guru dalam bentuk digital. Awalnya SAGUSATAL belum ber-ISBN, namun dengan hadirnya SAGUSATAL saat ini membuat SAGUSATAL jauh berbeda dengan SAGUSATAL sebelumnya. SAGUSATAL saat ini kurikulumnya sangat prosedur dan hasil karya peserta langsung ber-ISBN. Disamping digunakan untuk PBM, buku digital juga bisa digunakan untuk penilaian agka kredit bagi guru yang ASN. SAGUSATAL saat ini juga bekerja sama dengan pihak ke-3 untuk pelaksanakan Sertifikasi Athor Internasional level 1 bagi peserta SAGUSATAL yang ingin menjadi Instruktur Pendamping dalam kegiatan online SAGUSATAL. SAGUSATAL juga telah memiliki LMS sendiri dengan fitur luar biasa.Pengurus SAGUSATALIkatan Guru IndonesiaSalam Literasi Digital
More detailsPublished - Fri, 18 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Apa itu LMS? LMS adalah singkatan dari Learning Management System (Sistem Manajemen Pembelajaran) adalah istilah global untuk sistem komputer yang dikembangkan secara khusus untuk mengelola kursus online, mendistribusikan materi pelajaran dan memungkinkan kolaborasi antara siswa dan guru. LMS akan memungkinkan Anda mengelola setiap aspek kursus, mulai dari pendaftaran siswa hingga penyimpanan hasil tes, dan juga memungkinkan Anda menerima tugas secara digital dan tetap berhubungan dengan siswa Anda. Inti dari pengertian LMS merupakan tulang punggung sebagian besar aktivitas e-learning.LMS dibangun di berbagai platform, umumnya PHP, .Net atau Java dan mereka akan terhubung ke database seperti PostgreSQL, MySQL atau SQL Server. Ada banyak LMS di luar sana, baik komersial maupun open source.LMS SAGUSATAL dibangun dengan framework CI 3 untuk memudahkan proses pelaksanaan Diklat Online untuk kanal pelatihan SAGUSATAL (Satu Guru Satu Buku Digital). LMS SAGUSATAL memiliki fitur yang trend dan kekinian sesuai standar internasional untuk penyelenggaran kursus / diklat secara online di Dunia. Adapun fiturnya yaitu Embed video (tidak bisa download), Live Class (Terintegrasi Zoom Premium), E-sertifikat setelah pelatihan online, Embed presensi dengan berbagai macam platform, Evaluasi berupa Quiz bagi peserta, serta Forum antara peserta dan Instruktur. LMS SAGUSATAL bisa diakses melalui url website www.sagusatal.com .LMS dengan fitur yang canggih untuk memudahkan proses pelaksaaan Diklat Online SAGUSATAL untuk tahun 2021 dan selanjutnya. Kami berharap dari Tim SAGUSATAL aagar bisa membumikan lagi kegiatan SAGUSATAL di bumi Indonesia ini. Berharap kekompakan Tim Instruktur dan Pengurus kanal SAGUSATAL. Salam Literasi Digital#SAGUSATAL#IKatan Guru Indonesia
More detailsPublished - Fri, 18 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
#NgobrolSeruBarengGuruMembuat Buku Digital Interaktif Ber-ISBN #AppSmash Cava & BookcreatorPada webinar kali ini, kita akan belajar membuat buku digital interaktif dengan canva & bookcreator. Bapak/Ibu juga akan dipandu cara menerbitkan buku digital tersebut lengkap ber-ISBN.Waktu:Sabtu, 26 Februari 202213.00 - 15.00 WIBTersedia e-sertifikat 2 JP untuk peserta yang menonton secara langsung.Mari bergabung ke group Canva untuk Guru Indonesia#WebinarSagusatalCanva
More detailsPublished - Fri, 18 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Penemuan fonograf oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1877 membuat perekaman kata-kata yang diucapkan menjadi mungkin. Hasil rekaman menggunakan fonograf disebut pho-nographic books (buku fonografi) dengan uji coba pertama menggunakan suara Edison. Kemudian pada tahun 1878, dilakukan sebuah demo rekaman di Royal Institution di Inggris yang menandai dimulainya teknologi rekaman yang berhu-bungan dengan sastra lisan.Di antara akhir tahun 1800-an hingga awal tahun 1900-an, rekaman ucapan pendek banyak yang terjual dalam bentuk silinder, namun hanya bisa merekam hinggga empat menit saja. Kemudian berkembang dalam bentuk piringan yang bisa merekam lebih lama, 12 menit, tetapi tetap saja dirasa tidak praktis karena seseorang harus memiliki setumpuk kaset piringan hanya untuk mendengarkan sebuah buku. Hingga pada tahun 1930-an, durasinya meningkat menjadi 20 menit.Pada tahun 1931, American Foundation for the Blind and Library of Congress Book for the Adult Blind Project mengadakan Talking Books Program yang bertujuan untuk menyediakan bahan bacaan yang dapat didengar oleh para veteran yang terluka selama Perang Dunia I dan penyandang cacat mata. Uji coba pertama perekaman suara untuk prog-ram ini berlangsung pada tahun 1932. Setelah resmi mene-rima hak cipta dan bebas biaya untuk pendistribusiannya, organisasi tersebut mengeluarkan talking book yang meliputi sejumlah bagian dari Bibel, karya-karya Shakespeare dan be-berapa karya fiksi.Tahun 1952, Barbara Holdridge dan Marianne Roney mendirikan sebuah perusahaan bernama Caedmon Records yang berperan besar terhadap penjualan rekaman ucapan kepada publik. Perusahaan tersebut merupakan cikal bakal bisnis audiobook sehingga dijuluki sebagai cikal bakal industri buku suara (the seed of the audiobook industry).Listening Library yang didirikan oleh Anthony Ditlow dan istrinya pada tahun 1955 di Red Bank, New Jersey juga men-jadi sebuah perusahaan pelopor yang mendistribusikan audio-book ke berbagai sekolah, perpustakaan dan pasar khusus, termasuk rumah sakit. Ditlow sendiri merupakan seorang yang buta sebelah.Pada tahun 1970-an-1990-an, muncul kaset rekaman yang berkembang pesat seiring dengan perkembangan tek-nologi hingga bermunculan berbagai perusahaan penerbit audiobook. Tahun 1996, Audio Publishers Association mendi-rikan Audie Awards untuk audiobook. Event ini semacam penghargaan Oscar yang dikhususkan untuk dunia industri buku berbicara. Pada pemenang untuk penghargaan ini diu-mumkan tiap tahun pada bulan Januari.Perjalanan waktu membuat perkembangan teknologi meningkat secara signifikan. Sebuah perusahaan yang berge-rak di dunia digital berhasil menciptakan sebuah digital media player untuk seluruh dunia bernama The Audio Player pada tahun 1997. Berlanjut pada tahun 1998, perusahaan ini resmi mendirikan website pertama yang menjual digital audiobook.Berbagai inovasi yang berhasil diciptakan membuat au-diobook dapat dinikmati oleh semua kalangan dengan perang-kat pemutarnya. Perkembangan audiobook yang cukup pesat membuat Bob dan Debra Deyan membuka Deyan Institute of Vocal Artistry and Technology (DIVA) pada tahun 2014 yang merupakan sekolah pertama di dunia yang mengajarkan seni dan teknologi tentang pembuatan audiobook.Pada tahun 2021, Ramadhan Fitria (Adhan Chaniago) selaku founder Sagusatal (Satu Guru Satu Buku Digital) Ikatan Guru Indonesia mencoba mengembangkan audiobook dengan versi berbeda yang akan digunakan untuk dunia pendidikan. Audiobook pada umumnya digunakan untuk membantu penyandang disabilitas seperti tunanetra dan tunaaksara. Adhan Chaniago kemudian mengembangkan audiobook de-ngan nama “Audibook Spectrum”. Audiobook spectrum ini tidak hanya untuk membantu penyandang disabilitas, tetapi juga orang normal, karena dengan audiobook spectrum, ma-syarakat bisa membaca buku tanpa harus membaca, yaitu didengarkan saja di tablet, PC, laptop, di rumah, ataupun dalam perjalanan dengan tampilan spektrum yang membuat lebih menarik.
More detailsPublished - Fri, 18 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Halo Sahabat IGIers, Salam SAGUSATALPada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai ISBN bagi karya guru. Mungkin sahabat banyak bertanya, apa itu ISBN? Siapa yang bisa mengeluarkan ISBN? Apa kegunaan ISBN bagi karya guru? Nah, pada kali ini kita akan bahas tuntas mengenai pertanyaan diatas ya. Apa itu ISBN?ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengidentifikasian buku yang bersifat unik. Informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit, sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Oleh karena itu satu nomor ISBN untuk satu buku akan berbeda dengan nomor ISBN untuk buku yang lain. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yan berkedudukan di London. Di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI merupakan Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia. Perpustakaan Nasional RI mempunyai fungsi memberikan informasi, bimbingan dan penerapan pencantuman ISBN serta KDT (Katalog Dalam Terbitan). KDT merupakan deskripsi bibliografis yang dihasilkan dari pengolahan data yang diberikan penerbit untuk dicantumkan di halaman balik judul sebagai kelengkapan penerbit. Nah, sudah paham kan sahabat mengenai ISBN? ISBN tidak hanya ada di Indonesia, tetapi ISBN sifatnya internasional. Setiap negara di dunia memiliki kantor perwakilan resmi untuk menerbitkan ISBN untuk karya masyarakatnya. Siapa yang bisa mengeluarkan ISBN?Di Indonesia, ISBN dikeluarkan oleh Badan Internasional ISBN yang diwakili oleh Perpustakaan Nasional RI. Perpusnas RI melalui lembaga resmi yang terdaftar sebagai penerbit di perpusnas bisa mengusulkan untuk penerbitan ISBN ke Perpusnas RI. Kanal SAGUSATAL terdaftar sebagai SAGUSATAL INDONESIA PUBLISHER di Perpusnas RI diberikan kesempatan untuk membantu mengusulkan karya-karya guru di Indonesia agar terdaftar secara resmi di Perpusnas RI. Nah, gimana sih cara cek terdaftar atau tidaknya di Perpusnas RI? Caranya mudah, sahabat tinggal input website resmi https://isbn.perpusnas.go.id, selanjutnya tuliskan nama penerbit “SAGUSATAL INDONESIA”, nanti akan muncul nama penerbit di halaman tersebut. Apa kegunaan ISBN bagi karya guru?Kalau kita bicara tentang kegunaan, tentu kita merujuk ke pembahasan kita diawal. ISBN sendiri ruang lingkupnya sudah dunia, kalau tidak ada manfaatnya, tentu tidak akan dibentuk perwakilannya disetiap negara di dunia. Namun, pada kali ini kita akan bahas tentang kegunaan ISBN bagi karya guru. Guru disini kita spesifikan bagi yang berprofesi sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara). Kenapa harus ASN? Nah, bagi ASN ada aturan tersendiri yang diatur dalam peraturan untuk kepegawaian di Indonesia. Penjelasan lebih rinci, bisa searching aturan kepegawaian di di Indonesia bagi guru. Ada 6 kegunaan ISBN bagi karya guru yang dibahas oleh SAGUSATAL, yaitu:1. ISBN Memberikan Identitas pada Satu Judul BukuManfaat ISBN yang pertama adalah bisa memberikan identitas pada satu judul buku. Karena, seperti yang diketahui, bahwa ISBN sendiri memang berfungsi sebagai sistem identifikasi buku.2. Membantu memperlancar arus distribusi bukuISBN mengatur jalur distribusi agar tidak terjadi kekeliruan pemesanan buku. Hal ini dilakukan agar buku yang dipesan sesuai arah jalur dan tepat sasaran.3. ISBN sebagai sarana promosiSarana promosi bagi guru dan penerbit karena informasi pencantuman ISBN disebarkan oleh Badan Nasional ISBN Indonesia di Jakarta, maupun Badan Internasional yang berkedudukan di London4. Menghidupkan Perpustakaan NasionalMelalui ISBN, para guru secara otomatis menghidupkan peran perpustakaan nasional. Hal ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia. Buku yang memiliki ISBN akan menjadi bagian dari perpustakaan nasional.5. Buku memiliki nilai untuk pengajuan angka kreditBerdasarkan peraturan yang mengatur tentang publikasi ilmiah untuk ASN. Maka karya ASN yang memiliki ISBN akan lebih tinggi untuk hitungan kredit pointnya.6. Karya memiliki standar baku dalam penerbitanSetiap Lembaga penerbitan memiliki kurator yang akan menyeleksi karya tulis yang masuk. Karya tersebut disesuaikan dengan standart baku kepenulisan yang ditetapkan Lembaga. Gimana Sahabat SAGUSATAL semuanya? Sudah jelas ya penjelasnnya? Ternyata banyak fungsi ISBN yang belum kita ketahui. Apakah ISBN hanya berlaku untuk karya buku saja? Tentu tidak, tunggu ulasan artikel berikutnya mengenai karya apa saja yang bisa diusulkan ISBN melalui SAGUSATAL. Terima kasih Sahabat semuanya, Salam SAGUSATAL
More detailsPublished - Sun, 20 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Halo Sahabat IGIers, Salam SAGUSATALPada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai karya yang bisa diusulkan ISBN. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai Mengenal ISBN dan Manfaatnya Bagi Guru. Banyak guru salah persepsi tentang karya yang bisa diajukan ISBN. Pada umumnya, ISBN hanya diketahui digunakan untuk buku tercetak saja. Inilah yang kita luruskan kembali agar tidak terjadi kekeliruan di dunia pendidikan, terutama bagi guru yang awam tentang ISBN. Berdasarkan penjelasan Perpusnas RI melalui website resmi ISBN menjelaskan secara umum untuk karya yang bisa diajukan ISBN melalui Perpusnas RI yaitu sebagai berikut:1. Buku tercetak (monografi) dan pamphletPada poin satu ini, kita akan membahas 2 hal, yaitu buku tercetak dan pamphlet. ü Buku tercetak yang dimaksud disini adalah buku yang sudah ber-ISBN dan pendistribusiannya secar fisik. Disini tidak dibatasi jenis dan genre bukunya. Semua jenis buku, baik buku ajar untuk kampus, buku fiksi, buku non-fiksi, dan lainnya. ü Pamflet adalah publikasi kecil berupa lembaran kertas berisi informasi, edukasi, atau ajakan tentang suatu topik. Pamflet dapat terdiri dari satu lembar kertas yang dicetak pada kedua sisi atau hanya satu sisi saja. Kalau di dunia guru, biasa kita ditemukan seperti poster pendidikan, infografis, flyer PPDB, dan lainnya. Ini yang belum diketahui oleh banyak orang. Jika ingin mengetahui lebih dalam, bisa ikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh SAGUSATAL.2. Terbitan BrailleBraille adalah sistem tulisan sentuh yang dipakai oleh tuna netra untuk membaca. Bentuk huruf braille ini seperti titik-titik yang dibuat timbul dari kertas. Jadi, semua terbitan Braille bisa diusulkan untuk ber-ISBN.3. Buku petaBuku Peta disini kita contohkan seperti atlas. 4. Film, video, dan transparansi yang bersifat edukatifPada poin ini, juga masih belum banyak diketahui oleh para guru. Ternya semua video yang dibuat oleh para guru bisa diusulkan ISBN dari Perpusnas RI. Tentunya karya yang dibuat sifatnya original ya. Poin ini berhubungan penting dengan penjelasan di Buku 4 untuk petunjuk bagi guru.5. Audiobooks pada kaset, CD, atau DVDPada poin ini, menjelaskan lebih ke bentuk audiobook yang diterbitkan dalam bentuk CD atau DVD. Terus, bagaimana dengan Audiobook Spectrum? Buku Digital Audiobook Spectrum, bisa diterbitkan dalam bentuk DVD atau EPUB. Kalau bentuk EPUB lebih ke poin nomor 7 ya. 6. Terbitan elektronik (misalnya machine-readable tapes, disket, CD-ROM dan publikasi di Internet)Pada poin ini lebih mencakup terbitan DVD selain Audiobooks tetapi seperti Kajian Ceramah, Video Kursus Online, dan lainnya.7. Salinan digital dari cetakan monografIni merupakan terbitan dari poin nomor 1 yang ingin dibuatkan digital. Nah, sahabat selama ini tahunya buku itu hanya bisa diusulkan ISBN 1 kali. Ternyata untuk 1 judul buku bisa diusulkan ISBN 2 kali. Jika sahabat pernah mengusulkan ISBN untuk judul “A” dalam versi cetak (Poin 1), maka sahabat juga bisa mengusulkan ISBN untuk versi digital Versi digital (Poin 7). Bentuk digitalnya ada 2 versi yaitu PDF dan EPUB. 8. Terbitan microformMikroform adalah bentuk film atau kertas yang berisikan mikroreproduksi dari dokumen untuk pengiriman, penyimpanan, pembacaan atau pencetakan. Gambar dalam mikroform umumnya diperkecil sekitar 25 kali ukuran aslinya. 9. Software edukatifSoftware edukatif juga bisa diusulkan ISBN. Apa saja contoh software edukatif? Tentu sahabat pernah mengenal Macromedia Flash 8. Adobe Flash, Microsoft Powerpoint, SmartAppCreator, dan lainnya. Software ini bisa menghasilkan media-media yang bisa digunakan untuk pendidikan. Hasil outputnya bisa kita usulkan ISBN. Ini masuk ke kategori Teknologi Tepat Guna (TTG). 10. Mixed-media publications yang mengandung teksMixed-media publications ini sangat jarang kita temukan karena melibatkan banyak proses untuk perancangannya. Baik sahabat semuanya, itulah penjelasan mengenai karya apa saja yang bisa kita usulkan ISBN. Bagi sahabat yang belum paham, nanti kita ulas di artikel berikutnya di SAGUSATAL ya. Ternyata ISBN tidak hanya sekedar untuk karya buku saja. Namun, ada juga karya-karya yang tidak bisa diusulkan ISBN, nanti kita ulas di artikel berikutnya ya... Salam SAGUSATAL
More detailsPublished - Sun, 20 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Halo Sahabat IGIers, Salam SAGUSATALPada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai karya yang tidak bisa diusulkan ISBN. Pada artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai Karya Guru yang bisa diusulkan ISBN. Kita telah mengetahui, ternyata sangat banyak karya yang bisa diajukan untuk ISBN. Namun, ada juga beberapa karya yang tidak boleh diberikan ISBN. Penasaran? Yuk kepoin. Berdasarkan penjelasan Perpusnas RI melalui website resmi ISBN menjelaskan secara umum untuk karya yang tidak bisa diajukan ISBN melalui Perpusnas RI yaitu sebagai berikut:1. Terbitan yang terbit secara tetap (majalah, bulletin, dsb.)ISBN tidak boleh digunakan untuk terbitak berkala, contohnya: Majalah Sekolah, Tabloid, Koran, ataupun sejenisnya. Terbitan diatas bisa menggunakan ISSN dari LIPI. Bagaimana cara pengurusannya? Aman, SAGUSATAL juga bisa bantu sahabat untuk menerbitkan karya yang poin 1 ini. 2. IklanIklan sebenarnya masih masuk kategori poster. Namun, iklan ternya tidak bisa diusulkan ISBN. Apa yang bisa kita urus untuk hasil karya iklan? Sahabat bisa mengurus HaKI untuk karya ini. Gimana cara urusnya? SAGUSATAL juga bisa bantu sahabat untuk menerbitkan HaKI karya yang poin 2 ini.3. Printed musicMusik bisa diurus ISMN. Apa itu ISMN? ISMN adalah International Standard Music Number yang merupakan suatu sistem penomoran internasional yang digunakan untuk mengidentifikasi karya musik. Hampir sama dengan ISBN, ISMN dikeluarkan oleh Perpusnas RI. Apa saja yang dapat diterbitkan menjadi sebuah nomor ISMN ? ü Lembaran Partitureü Nyanyian atau lirik lagu yang diterbitkan dengan notasi musik (angka atau balok)ü Buku nyanyian atau kumpulan lagu-lagu yang dibukukanü Terbitan musik dalam bentuk mikro atau braileü Notasi musik yang diterbitkan secara elektronisBagaimana cara urusnya? SAGUSATAL juga bisa bantu sahabat untuk mendapatkan ISMN. Musik juga bisa didaftarkan ke HaKI. 4. Dokumen pribadi (seperti biodata atau profil personal elektronik)Kalau poin ini, memang tidak bisa didaftarkan ke Perpusnas RI untuk ISBN. Namun, poin ini sangat laku kalau didaftarkan ke kantor KUA (Khusus Guru yang Jomblo). Hehehe. Tapi tenang sahabat, bagi yang sudah tidak lajang lagi, bisa juga digunakan untuk koleksi dirumah dan bisa juga sebagai penunjang bagi sahabat yang berfungsi sebagai instruktur atau trainer. 5. Kartu ucapanKartu ucapan termasuk pada kategori poster. Namun, kartu ucapan tidak bisa didaftarkan ISBN. Sahabat bisa daftarkan kartu ucapan ke HaKI untuk menjaga hak cipta dari desain sahabat semuanya. 6. Rekaman musikPoin 6 ini sudah kita bahas pada poin 3 diatas ya. Sahabat bisa urus ISMN atau HaKI untuk khusus karya musik. 7. Software selain untuk edukasi termasuk gameBuat sahabat guru yang programer juga, punya banyak koleksi software seperti software keuangan, software penilaian, software raport, game yang bukan edukasi, dan lainnya. Sahabat bisa usulkan HaKI untuk karya ini, berhubung karya ini tidak bisa didaftarkan ISBN. 8. Buletin elektronikNah, untuk poin ini sudah kita bahas di poin 1 ya. Sahabat bisa mengusulkan ISSN untuk buletin elektronik. 9. Surat elektronikSurat elektronik tidak bisa diusulkan ISBN. Namun, surat ini bisa dijadikan arsip ya. Jadi kalau ada surat elektronik, jangan langsung dihapus, tetapi disimpan dulu. Barangkali dibutuhkan untuk melengkapi portofolio bagi sahabat yang ingin ikut pertukaran guru atau pemilihan guru prestasi, dan lainnya. 10. PermainanBagi sahabat yang punya ide terhadap permainan. Sahabat tidak bisa mengusulkan ISBN. Namun, usulkan HaKI untuk menjaga Hak Cipta dan Paten dari karya sahabat sendiri. Baiklah sahabat semuanya. Demikianlah ulasan terkait dengan karya yang tidak bisa diusulkan ISBN. Semoga dapat menambah wawasan sahabat semuanya. Terima kasihSalam SAGUSATAL
More detailsPublished - Sun, 20 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Halo Sahabat IGIers, Salam SAGUSATALPada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai tata cara pengajuan ISBN Buku Digital dari Platform Bookcreator. Banyak sekali pelatihan online yang menyelenggarakan pembuatan buku digital berbasis bookcreator. Nah, Tahukah Bapak/Ibu ternyata buku digital yang dibuat dengan platform bookcreator bisa diterbitkan secara resmi dengan memiliki ISBN dari Perpusnas RI. Di Indonesia hanya SAGUSATAL yang bisa menerbitkan buku digital hasil dari bookcreator. Bagaimana prosedur penerbitan buku digital ber-ISBN? Apa saja syarat untuk penerbitan buku digitalnya? Sebelum kita bahas jawaban dari pertanyaan diatas. Kita akan bahas dulu mengenai bookcreator. Apa itu Bookcreator?Platform Bookcreator merupakan inovasi terbaru dalam dunia perbukuan yang mengkolaborasikan kepenulisan dan teknologi. Melalui bookcreator membuat buku digital semudah senyum. Pengguna tinggal drag drop semua asset visual yang yang sudah disiapkan ke dalam halaman kerja bookcreator. Pengguna bisa memasukan teks, audio, video, dan embed berbagai macam elemen dalam pembuatan buku digital. Awal 2022, bookcreator menjalin kolaborasi dengan platform canva untuk mempermudah pengguna dalam melakukan desain untuk pembuatan buku digitalnya. Bookcreator menghasilkan format buku digital dengan bentuk file EPUB. Bagaimana prosedur penerbitan buku digital ber-ISBN ?1. Penulis menyerahkan naskah buku digital dari hasil bookcreator dalam bentuk EPUB2. Naskah yang sudah diserahkan sudah melewati kurasi dari Instruktur atau Tim SAGUSATAL terkait materi yang ada dalam buku digital. 3. Penulis menyerahkan hasil scan surat pernyataan bermaterai 10.000 bahwa naskah buku digitalnya tidak plagiat (Format minta ke Tim SAGUSATAL)4. Penulis membayar biaya penerbitan sebesar Rp150.000,- (Bagi member IGI/SAGUSATAL) dan Rp200.000,- (Umum)5. Penulis mengirimkan bukti transfer ke admin melalui WhatsApp.6. Naskah Penulis akan melewati tahap pra penerbitan (Layout, Editing, Pengecekan Asset Visual)7. Tim SAGUSATAL akan mengajukan pengusulan ISBN dari naskah penulis.8. Buku Digital yang sudah ber-ISBN akan dikirimkan ke email penulis oleh Tim SAGUSATAL. Apa saja syarat untuk penerbitan buku digital?1. Naskah Original (Asli) dengan format EPUB2. Tidak mencantumkan jenjang. Jika jenjang dicantumkan, maka WAJIB menyelesaikan semua buku untuk jenjang tersebut karena termasuk kategori berseri. Contoh:Buku IPA Kelas 7, maka wajib menyelesaikan buku IPA kelas VIII dan IX. 3. Tidak boleh mencantumkan logo instansi apapun, kecuali memiliki surat izin mengenai penggunaan logo instansi tersebut. Walaupun instansi tempat penulis bekerja. 4. Membayar biaya administasi penerbitan sesuai jumlah di keterngan sebelumnya. 5. Minimal naskah berjumlah 25 halaman bukan lembar. 1 lembar terdiri dari 2 halaman. 6. Melengkapi dengan kata pengantar (dari pimpinan), prakata (dari penulis), daftar isi, daftar rujukan, profil penulis, dan sinopsis. 7. Ketentuan penulisan sumber sesuai dengan aturan yang diberikan oleh Tim SAGUSATAL. Demikian mengenai tata cara penerbitan ISBN bagi buku digital. Semoga bermanfaat. Salam SAGUSATAL Silakan baca artikel sebelumnya mengenai ISBN dan Manfaatnya bagi Guru.
More detailsPublished - Sun, 20 Feb 2022
Created by - Adhan Chaniago
Halo Sahabat IGIers, Salam SAGUSATALPada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai tata cara penulisan sumber video di buku digital bookcreator. Mungkin sahabat banyak yang bingung, bagaimana sih cara penulisan sumber video yang benar di buku digital bookcreator? Yuk, simak penjelasan berikut ini ya. Penulisan sumber video pada buku digital bookcreator WAJIB dicantumkan, walaupun video hasil karya penulis. Video wajib diupload ke youtube untuk memudahkan dalam pembuatan daftar sumber video. Namun, video asli tetap disimpan untuk arsip bagi penulis. Bagaimana jika menggunakan video orang lain? Menggunakan video orang lain WAJIB mencantumkan sumbernya. Jika perlu, penulis wajib minta izin terlebih dahulu ke pemilik channel. Jika penulis menggunakan video orang lain, maka video tersebut wajib di download sebagai arsip, berguna jika suatu saat nanti video tersebut dihapus oleh pihak youtube atau pemilik video tersebut. Video yang diembed ke platfom bookcreator wajib diunggah dulu ke youtube agar ukuran dari EPUB buku digital tidak terlalu besar. Jika video langsung upload ke bookcreator tanpa embed, maka ukuran EPUB menjadi lebih besar. Penulisan sumbernya sebagai berikut:Sumber: www.youtube.com (SIO ASMR)Tulisan diatas diletakan dibawah video di halaman kerja bookcreator. Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari VideoData Video:Judul : Mengenal Satu Guru Satu Buku Digital (SAGUSATAL) Ikatan Guru Indonesia Publisher : SAGUSATAL IndonesiaTanggal Tayang : 05 Maret 2021Waktu Akses : 1 Desember 2021, pukul 10.27URL : https://www.youtube.com/watch?v=U-1edDJ-oEQ Cara Penulisan:Indonesia, SAGUSATAL. 2021. “Mengenal Satu Guru Satu Buku Digital (SAGUSATAL) Ikatan Guru Indonesia”, https://www.youtube.com/watch?v=U-1edDJ-oEQ, diakses pada 1 Desember 2021 pukul 10.27. Demikian penjelasan mengenai tata cara penulisan sumber video. Semoga bermanfaat. Salam SAGUSATAL
More detailsPublished - Sun, 20 Feb 2022
Tue, 19 Jul 2022
Mon, 18 Jul 2022
Thu, 23 Jun 2022
Write a public review